Senin, 17 Oktober 2016

PROFESI KEPENDIDIKAN [ Pengertian Profesi, Pendidikan,Profesi Kependidikan, Paradigma dan Kompetensi ]

Hasil gambar untuk gambar mengajar
Pengertian Profesi
Menurut Schein, E.H (1962), profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
Hughes, E.C (1963) berpendapat, profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya. 
Sedangkan menurut Daniel Bell (1973), profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis, dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
Paul F. Comenisch (1983) dan K. Berten berpendapat  profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Maka Kesimpulannya pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Pengertian Profesi Kependidikan
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan . Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan norma sosial dengan baik.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.
Jadi pengertian profesi pendidikan adalah suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai keahliannya yang diberikan atau diajarkan pada peserta didik agar bisa berperan aktif dalam hidupnya sekarang dan masa yang akan datang dalam konteks kependidikan.
Pengertian pendidik
Dalam pengertian yang sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di lembaga pendidikan non formal.
Menurut undang-undang no. 20 tahun 2003, pasal 39 (2) menjelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Sementara sebutan pendidik dengan kualifikasi dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pengertian kependidikan
Kependidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. (H.M. Surya: 2007)
Pengertian paradigma
Dikutip dari wikipedia bahasa Indonesia paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah langku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama.
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).
Selain pengertian di atas, berikut pengertian kata paradigma yang diutarakan oleh para ahli :
  1. Robert Freidrichs
Menurut Robert Freidrichs, paragigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuk citra subjektif seseorang terhadap ralita sehingga berujung pada ketentuan bagaimana cara untuk menangani realita tersebut.
  1. Thomas Kuhn
Menurut Thomas Kuhn, pengertian paradigma adalah landasan berpikir atau pun konsep dasar yang digunakan / dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi – studi keilmuan yang dilakukannya.
  1. C. J. Ritzer
Menurut C. J. Ritzer, paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan tertentu.
  1. Guba
Menurut Guba, pengertian paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia.

Pengertian Kompetensi

Kompetensi menurut Amstrong & Murlis dalam Ramelan (2003:47) yaitu karakteristik mendasar individu yang secara kausal berhubungan dengan efektivitas atau kinerja yang sangat baik.
Menurut Wahjosumidjo (1995:34), kompetensi merupakan kinerja tugas rutin yang integratif, yang menggabungkan resources (kemampuan, pengetahuan, aset dan proses, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat) yang menghasilkan posisi yang lebih tinggi dan kompetitif.
Sebagai konsekuensi dari defenisi kompeten atau kompetensi ini, atau yang lain maka pengertian kompetensi merujuk pada kemampuan orang untuk memenuhi persyaratan perannya saat ini atau masa mendatang. Dengan demikian, kompetensi tidak hanya terkait dengan kinerja saat ini. Kompetensi juga bisa untuk meramalkan kinerja masa mendatang karena kompetensi merupakan karakteristik yang berkelanjutan yang umumnya tidak bisa hilang.
 



Kamis, 06 Oktober 2016

Pembuktian dalam teori bilangan

Contoh pembuktian dalam teori bilangan yaitu:

Diketahui C(0) = 3,  C(1) = 7 dan
.
Tunjukkan bahwa C(n) = -1 + 4 (2^n) untuk semua n bilangan bulat ≥ 0.

Solusi :

C(0) = 3
C(1) = 7
C(n) = 3C(n-1) - 2C(n-2)
.
.
.
.
Untuk n =2 maka C(2) = 3C(1) - 2C(0)
                                     = 3.7 - 2.3
                                     = 21 - 6 = 15
untuk n = 3 maka C(3) = 3C(2) - 2C(1)
                                     = 3.15 - 2.7
                                     = 45 - 14 = 31
Pembuktian menggunakan prinsip induksi matematis maka kita harus menunjukkan
C(n) = 3C(n-1) - 2C(n-2) = C(n) = -1 + 4 (2^n) berlaku benar untuk n = k dan n = k+1.
.
.
C(k) = -1 + 4 (2^k)
.
.
C(k+1) = 3C(k) - 2C(k-1)
            = 3.(-1 + 4 (2^k)) - 2.(-1 + 4 (2^k-1))
            = -3 + 3.4(2^k) + 2 - 2.4(2^k-1)
            = -1 + 3.4(2^k) - 2.4(2^k-1)
            = -1 + 3.4(2^k) - 2.4(2^k/2)
            = -1 + 3.4(2^k) - 4(2^k)
            = -1 + 2.4(2^k)
            = -1 + 4.(2.2^k)
            = -1 + 4.(2^k+1)

Dengan demikian C(k+1) = -1 + 4.(2^k+1) terbukti benar

Download aplikasi Tora untuk penyelesaian Program Linear

Hai teman-teman.
bagi teman-teman semua yang sedang mencari aplikasi bernama Tora yang biasa digunakan dalam penyelesaian program linear, teman-teman dapat mendownloadnya di bawah. Aplikasi ini dapat diinstal pada komputer dengan resolusi 1024 x 768 atau 800 x 600. Jika terdapat masalah saat membuka aplikasi, coba ubah resolusi komputer teman-teman.


Softwarenya teman-teman dapat download disini
klik link di atas untuk menginstall dan buka file dibawah ini untuk mengakses aplikasinya
Tora 
dan saya sarankan untuk mengunduh ini juga, sepertinya akan dibutuhkan dalam penginstalan.

Kamis, 12 Mei 2016

Filosofi dari Jatuh yang Kita Alami

jatuh.jpg (680×421)Teman-teman pernah jatuh nggak?
Jatuh itu rasanya sakit loh, dan tidak menutup kemungkinan kita akan mengalami cedera akibat dari jatuh tadi.
Tapi tau tidak teman-teman, dengan jatuh kita belajar mengenali mana jalur yang harus dilewati dan mana jalur yang sebaiknya dihindari. 
Ketika kita jatuh kita belajar mengenali tanda atau simbol. Misalnya, ketika kita berjalan setelah hujan deras. pada saat sperti ini nih, biasanya banyak genangan, dan licin. ketika kita terjatuh misalnya, maka kemungkinan besar di waktu berikutnya kita akan mengambil pelajaran bahwa tanda-tanda seperti ini, berarti kita harus berhati-hati, agar tidak terjatuh untuk kedua kalinya.
Hal ini sama halnya dengan hidup teman, dalam hidup ada begitu banyak rintangan dan cobaan yang memungkinkan kita untuk jatuh. Tapi jangan menyerah teman, jatuh bukan hal yang harus membuat kita menyerah, justru dengan terjatuhlah kita harus dapat mengambil pelajaran, dan kembali bangkit untuk menggapai apa yang kita inginkan.
Coba lihatlah orang-orang besar yang dikenal oleh dunia. Apakah mereka langsung berhasil dalam setiap usahanya? 
Tentu saja tidak teman, mereka justru mengalami jatuh berkali-kali, tetapi mereka punya jiwa yang gigih dan kuat. sehingga mereka selalu mengambil pelajaran dari apa yang telah mereka alami. mereka tidak berlarut-larut meratapi nasibnya, setelah jatuh, mereka kemudian bangkit untuk kembali menggapai impian mereka.
Sama halnya seperti mereka, sebaiknya kita tidak berlarut-larut dalam kejatuhan yang kita alami. Kita harus dapat mengambil pelajaran dan segera bangkit.
Bukankah mimpi kita masih terus mengalir dalam pikiran kita, fokuskan usaha kita untuk menggapainya, dan jangan lupa menyerahkan hasilnya pada yang Maha Agung. :)
Ketika kita melakukan atau merencanakan sesuatu, harus ada rencana B disamping rencana A, untuk mengantisipasi kemungkinan jika rencana awal tidak berjalan baik.

Senin, 09 Mei 2016

Jangan Malas

anak muda jangan bermalas-malasan yah.
tidak ada orang sukses yang malas loh. :)

Tips buat Kamu yang baru lulus Sekolah Menengah Atas


ketika kamu selesai dari sekolah menengah atas, akan ada banyak hal yang akan kamu hadapi di depan. banyak hal yang tidak kamu bayangkan sebelumnya terjadi. sebagai remaja yang masih mencari jati diri, kamu perlu belajar banyak hal, utamanya ketika kamu memasuki dunia kampus. beberapa hal yang akan kamu hadapi ketika memasuki dunia kampus:

 1. bertemu dengan orang baru dan penyesuaian terhadap teman-teman baru 

 Ketika kamu memasuki lingkungan baru, tentunya kamu akan menemui teman-teman baru, yang tentunya mempunyai kepribadian yang beragam. untuk menghadapi perubahan ini, kamu perlu membuka diri untuk bersahabat dengan teman-teman baru. kamu harus belajar untuk menjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik.
  
2. penyesuaian jadwal kuliah 

Sebagai mahasiswa baru yang baru memasuki dunia kampus, tentunya kamu harus belajar menyesuaikan jadwal kuliah dan kegiatanmu. kamu sebaiknya berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang sesuai dengan minatmu. kamu dapat mengikuti unit kegiatan mahasiswa yang sesuai dengan minat dan bakatmu. dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, kamu dapat mengembangkan bakatmu, dan mengisi waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat. banyak mahasiswa baru yang beralasan untuk tidak mengikuti ukm karena takut kuliahnya terganggu, padahal jadwal kuliah di kampus itu tidak seperti disekolah. waktu kuliah kita di kampus itu cukup fleksibel. 
sebagai anak muda manfaatkan waktu luangmu untuk hal-hal yang bermanfaat. 

sekian dulu yah, tips lainnya akan menyusul, :)